SUNGALLIAT - Www.hami-news.com
Sunguh sangat meresahkan warga adanya Aktivitas tambang timah ilegal di wilayah Sungailiat beralamat Jalan Laut Sungailiat kian meresahkan warga setempat. Pasalnya adanya pertambangan timah ilegal tersebut , sebagian rumah milik warga di Jalan Laut Sungailiat menjadi rusak parah,“
Seperti yang ditunjukan salah Satu warga setempat sudah sangat mengeluh adanya aktivitas tambang timah tersebut, sehingga warga Sungailiat meminta bantuan kepada bapak Mustari dari ormas Pemuda Bangka Belitung Bersatu untuk memviralkan dan melaporkan adanya aktifitas tambang timah ilegal kepada kapolda dan kapolres bangka agar ditertibkan, penambang juga sudah melakukan pencemaran dan perusakan rumah warga setempat diakibat kan tambang tersebut, dari unggah dalam video berdurasi O2 menit 42 detik yang diterima media itu sudah sangat jelas efek dari pertambangan ilegal tersebut, jumat (23/5/25).
"Dalam tayangan video tersebut, tampak rumah warga Sekitar di beberapa sisi dinding lantai rumah retak dan terbelah di akibat kan efek dari pertambangan ilegal tersebut, warga pun mempertanyakan mengapa adanya aktifitas tambang tersebut tidak di berantas kan, sebelum nya udah bayak diberitakan oleh media online mengapa tidak ada tindakan oleh pihak polres bangka?...
Saat awak media meminta tanggapan dari pak mustari sebagai ormas bangka Belitung bersatu mengatakan :
Dari pantauan kami di lokasi tersebut
“Wah ini retak semua nih rumah masyarakat. Ini Pak ya? Ini karena adanya pengambilan timah di dekat rumah masyarakat ini sehingga mengalami kerusakan parah nih. Akhirnya turun tanah itu,” kata Mustar
“Ya ini keluhan masyarakat. Kami hanya menyampaikan. Karena di belakang rumah dia, ini banyak PIP ( ponton isap produksi) yang diduga ilegal.
Yang sehingga menyebabkan kerusakan tanah turun dan akhirnya tertarik. Tertarik beton dan cor beton dari rumah masyarakat. Kamar mandinya nih. Masya Allah. Wah ini sangat merugikan sekali masyarakat ini. Inisudah retak nih Pak,” pungkas mustari
Oleh karena itu,lanjut bapak Mustari meminta kepada Kapolda dan Dirreskrimsus Polda Ke. Babel, Kombes Jojo Sutarjo untuk segera turun menindak aktivitas tambang timah dijalan laut Sungailiat yang telah merugikan masyarakat. “Bapak Kapolda, Bapak Jojo Dirreskrimsus ini sudah merugikan masyarakat. Karena masalah penambangan di belakang rumah warga setempat, atau masyarakat ,” tegas nya lagi
“kerugiannya yang disebabkan adanya aktifitas tambang timah ilegal, saya mustari dari ormas bangka Belitung bersatu meminta Tolong kepada Kapolda, Dirreskrimsus, ya? Bapak Kapolda, dan kapolres bangka ? Untuk meninjau ke lokasi dan turun, dan ditindak tegas Pak. Kasihan rumah masyarakat, Pak. Mereka (penambang)
tidak memperhatikan tentang kerusakan lingkungan dan rumah warga setempat yang disebabkan oleh penambang - penambang yang diduga ilegal,di belakang warga sekitar, tegas nya lagi
Beralamat Jalan laut, Kampung Pasir, Bangka Induk.
Kepada bapak kapolda , tolong tegur itu, Pak. Kapolres bangka,
Ini jelas, ini kerugian masyarakat, ini. Di sebabkan penambangan timah ilegal di jalan laut, ini,” pungkasnya lagi.
“Hari ini, tanggal 20 Mai 2025. Ya, saya menerima keluhan dari
masyarakat, ya? Jalan laut, Sungailiat, " imbuhnya,
Diketahui sebelumnya, aktivitas
tambang timah di Jalan Laut Sungailiat ini sudah seringkali ditertibkan oleh pihak Polres Bangka, namun mirisnya pasca penertiban, dua atau tiga minggu kembali beraktivitas. Tidak hanya itu, kasus tambang timah di Jalan Laut ini justru sempat ditangani Kejati,Babel dalam perkara dugaan korupsi pertambangan, bahkan statusnya naik ke Penyidikan. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu. Kasus ini pun hilang terbawa angin entah kemana.
Kini, setelah dua tahun berlalu, apakah peristiwa itu bakal terulang kembali, namun dengan aktor yang berbeda? Atau membiarkan masyarakat menjadi korban dari keserakahan segelintir
Manusia?
Harapan warga tersebut, kepada penegak hukum yang berlaku di kepulauan bangka Belitung tolong di tindak tegas kepada para pembang ilegal yang meresahkan dan menimbulkan kerusakan lingkungan dan rumah saya ini.
Sampai berita ini diterbitkan kami dari awak media hami-news. Com akan selalu mengikuti perkembangan masalah ini.
( Agus. H)
0 Komentar