Pesawaran. Www.hami-News.com
Spesialis pembuat sumur bor, Arman Maulana, warga Kabupaten Pesawaran, mengaku heran dengan anggaran hingga Rp 129.000.000 hanya untuk membuat satu unit sumur uji sebagaimana yang diprogramkan BPBD Lampung.

“Bukan nuduh ya, tapi kalau benar anggarannya sebanyak itu (Rp 129.000.000-an, red), sangat tidak logis. 

Wajar kalau aparat penegak hukum (APH) menyelidiki masalah ini, karena dugaan mark up-nya memang kelewatan,” tutur Arman Maulana,  (22/2/2024) siang.

Dikatakan, ia cukup berpengalaman melakukan kegiatan pembuatan sumur bor. Karenanya, memahami benar hitung-hitungan anggaran yang dibutuhkan.

“Bisa dibilang, pakai dana Rp 25.000.000 saja tidak habis kok buat satu titik sumur bor. 

Makanya saya heran, kalau anggarannya sampai Rp 129.000.000 satu titik, sumur bor kayak apa yang mau dibuat,” lanjut Arman Maulana.

Bagaimana hitung-hitungan Arman hingga hanya dibutuhkan anggaran maksimal Rp 25.000.000 untuk membuat satu unit sumur bor? Diuraikan, ia pernah membuat sumur bor dengan kedalaman hingga 67 meter.

Digunakanlah toren TB200 (2000L) pinguin dan tiang penyangga besi ukuran 3,5 meter, kemudian memakai mesin submersible ¾ pk seharga Rp 3.150.000.

Sedangkan paralonnya menggunakan ¾ in Kw 1 seharga Rp 435.000 per-batang dengan ukuran panjang 4 meter. Ditambah biaya pembelian Kwh listrik senilai Rp 1.700.000.

“Pengalaman saya, dengan anggaran Rp 25.000.000 saja lebih kok untuk membuat satu unit sumur bor,” tegas Arman Maulana.

Ia mengaku telah melakukan investigasi kepada beberapa proyek sumur bor anggaran BPBD Lampung yang ada di Kabupaten Pesawaran.

 Karena penasaran dengan tingginya biaya yang dianggarkan. Dan ingin melihat langsung sumur bor seperti apa yang menghabiskan dana Rp 129.000.000 itu.

Hasilnya? “Kecewa berat saya. Karena kenyataannya, mayoritas tidak ada yang selesai. Banyak yang baru buat lubangnya saja. Saya juga tidak paham, katanya pekerjaan dtunda karena mau pemilu. 

Kenapa itu jadi alasan, pekerjaan begini kan terikat masa kontrak. Aneh saja kalau pekerjaan belum selesai, tapi sudah ada berita acara serah terima barang dan jasa,” ucapnya lanjut.

Berdasarkan penelusuran, indikasi penyimpangan anggaran dalam proyek sumur bor kemasan BPBD Lampung yang menghabiskan uang rakyat hingga Rp 10.116.577.000 itu, memang sulit dibantah.

Menyusul terungkapnya program sumur uji di Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, yang hingga Senin (19/2/2024).

 lalu, baru berupa pembuatan lubangnya saja, hal yang sama terjadi di Desa Cilimus, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.

Yoga, Sekretaris Desa Cilimus, (22/2/2024) siang, mengungkapkan, pekerjaan pembuatan sumur bor yang menurut BPBD menghabiskan anggaran Rp 128.728.000 itu, sampai saat ini hanya berupa pengeboran semata.

“Waktu itu ngebornya malam hari. Sempat saya tanya, kenapa hanya buat lubang dan ada selang aja, pekerjanya menjawab sekarang, itu dulu.

 Nanti dilanjutkan. Itu menjelang akhir tahun 2023 lalu, sampai sekarang tidak ada kelanjutannya,” tutur Yoga.

Dijelaskan, suatu saat datang dua orang menemui kepala Desa Cilimus, minta titik lokasi untuk pembuatan sumur bor. 

Agar mendapatkan posisi strategis sehingga airnya mudah diakses dan dinikmati warga, mereka diarahkan ke lokasi masjid yang tepat berada di depan kantor kelurahan.

Malam harinya, lanjut Yoga, datang beberapa orang membawa peralatan pengeboran. Dan melakukan aktivitas di samping masjid.

 Namun, hingga satu bulan berlalu, pekerjaan hanya berupa pengeboran saja, tidak dilanjutkan. Alias mangkrak.

Yoga mengajak media ini mengecek langsung lokasi pembuatan sumur bor kemasan BPBD Lampung dengan anggaran tahun 2023 tersebut. 

Kondisinya memang hanya berupa lubang dan terdapat selang warna putih. Sama sekali belum layak untuk dimanfaatkan warga sekitar.

“Kami warga Cilimus berharap, sumur bor ini bisa segera diselesaikan pengerjaannya, sehingga masyarakat mendapat manfaatnya,” ucap Yoga.

 seraya mengaku aparat Desa Cilimus tidak ada yang tahu asal-usul proyek sumur bor itu dari instansi apa.   
     
Menurut data Daftar Pengadaan Barang Jasa BPBD Lampung TA 2023, proyek sumur bor di Desa Cilimus, Teluk Pandan, ini pelaksanaan kontraknya sejak 27 Oktober sampai 15 November 2023, dan tercatatkan berita acara serah terima di 15 November 2023. 

Sebelumnya diberitakan, proyek pembuatan sumur bor di Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran, juga mengalami nasib hampir serupa. 

Sampai Senin (19/2/2024) lalu, baru ada lubangnya saja. Belum ada tower dan sebagainya.
Padahal, jika mengacu pada Daftar Pengadaan Barang Jasa BPBD Lampung tahun anggaran 2023, proyek sumur bor senilai Rp 129.700.000 di Desa Pesawaran Indah, Way Ratai, pelaksanaan kontraknya sejak 27 Oktober hingga 15 November 2023. Bahkan, berita acara serah terima pekerjaan dituliskan tertanggal 15 November 2023.

Kepala Desa Pesawaran Indah, Yayan, melalui telepon Senin (19/2/2024) siang, menjelaskan, pada suatu hari ada yang datang menemuinya meminta diberikan titik lokasi, karena akan membuat sumur bor.

“Saya tidak tahu asal-usul proyek sumur bor itu dari dinas mana. Orang yang datang juga cuma bilang bantuan dari provinsi.

 Mereka hanya minta ditunjukkan titik lokasi saja, selain itu tidak ada,” urai Kades Yayan.

Ia terus terang mengaku heran, mengapa hingga kini proyek sumur bor tersebut hanya dibuatkan lubangnya saja. 

Belum ada tanda-tanda pemasangan tower dan lain sebagainya.
Yayan mengaku pernah diberitahu orang yang meminta titik lokasi sumur bor, jika proyek ditunda terlebih dahulu karena terbentur dengan kegiatan pemilu.

“Kata rekanan yang datang waktu itu, pemasangan tower dan sebagainya nanti setelah pemilu. 

Kondisi proyek itu sampai sekarang ya hanya ada lubang sumurnya aja. Katanya sih sudah ada airnya, tapi saya belum tahu, kan belum dipasang towernya,” sambung Kades Pesawaran Indah, Way Ratai, tersebut, 

seraya menambahkan, ia tidak pernah secara khusus memperhatikan titik lokasi sumur bor yang baru dibuatkan lubangnya itu.

Indikasi proyek sumur bor kemasan BPBD Lampung banyak yang fiktif, semakin terbaui. Misalnya, dengan menuliskan adanya proyek di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kedondong,

 Pesawaran. Dari 12 desa yang ada di kecamatan tersebut, tidak terdapat nama Desa Karang Anyar.

 Ada nama Desa Karang Anyar di Kecamatan Negeri Katon.

Begitu juga bila dicermati dari berkas berisi Daftar Pengadaan Barang Jasa Tahun 2023 yang mencantumkan nama Rudy Syawal Sugiarto, Kalak BPBD selaku pengguna barang/kuasa pengguna barang, ke-133 paket proyek sumur bor tersebut pelaksanaan kontraknya sama, yakni sejak 27 Oktober hingga 10 November 2023. 

Hanya berita acara serah terima saja yang dibuat dengan dua versi, yaitu 10 November dan 15 November 2023. (R01/Red/Her/Wis).